Misteri Hutan Sancang Garut

loading...
Assalamualaikum wr.wb.
Sampurasun dulur sadayana, saat ini saya akan membahas tentang Misteri Hutan Sancang Garut.

Curug Cikajayaan

Hutan Sancang atau Leuweung Sancang merupakan cagar alam yang berada di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. 
Kawasan hutan ini masih diselimuti pepohonan - pepohonan yang besar dan lebat, satwa satwa liar pun masih dapat kita jumpai dengan mudah di dalam hutan ini. Bahkan jika beruntung kita dapat menemukan sekumpulan owa jawa yang saat ini di ambang kepunahan, dan masih banyak lagi satwa satwa liar yang menjadi penghuni Hutan Sancang.


Menurut legenda, Leuweung Sancang ini merupakan tempat dimana Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi ngahyang atau menghilang saat dikejar oleh putranya yang bernama Prabu Kiansantang saat mengajak ayahnya untuk memeluk agama Islam.
Sebelum menghilang, Prabu Siliwangi berubah wujud menjadi Harimau Putih tanpa belang, sedangkan prajuritnya berubah menjadi Harimau biasa yang kini disebut Lodaya Sancang.

Konon katanya, para harimau tersebut bersemayam didalam kayu Kaboa yang terkenal dalam dunia perilmuan ghaib. Penulis juga mencoba mencari tahu kebenaran kaboa ini dengan bertanya kepada sesepuh disana, dan menurut para sesepuh kaboa ini ada beberapa jenis, yaitu:

  • Kaboa Munding yang letaknya di hutan belantara Sancang.
  • Kaboa Meong letaknya berada ditengah lautan Sancang.
                    
Muara Leuweung Sancang

Penulis mencoba menelusuri Sancang 4, untuk mencapai nya kita disuguhkan jalan setapak yang suasananya terasa sangat alami, untuk di siang hari mungkin tidak terlalu mencekam, namun pada saat menjelang magrib baru akan terasa kemistisannya.

Setelah menerobos hutan melalui jalan setapak, kita akan disuguhkan anak tangga yang sangat panjang, pada saat pertengahan kita akan menjumpai 1 gubuk yang terhalang pohon, lalu 2 gubuk (petilasan) disana kita akan melihat sesajen sesajen berupa kopi hitam,kelapa,dan kemenyan.

Lalu setelah itu kita akan menuruni anak tangga lagi dan akan menjumpai muara sungai, disana ada seseorang yang menjadi jasa transportasi berupa rakit untuk mengantarkan peziarah atau wisatawan untuk menyeberangi muara tersebut.
Setelah itu kita akan menjumpai mushola, dan Curug Cikajayaan/Air Terjun Cikajayaan.

Hutan Sancang juga terkenal akan ilmu kanuragannya, sehingga hutan tersebut sering dijadikan suatu tempat untuk mencari ilmu, dan orang itu tidak hanya dari lingkup Garut, namun sampai luar jawa, yang paling sering penulis jumpai yakni dari Banten, Tasikmalaya, Bandung, Palembang, Medan, dll.

Salah satu ilmu yang penulis pahami adalah ilmu Harimau. Jika kita bisa menguasai ilmu tersebut kita bisa mengalahkan 10 orang atau lebih dengan mudah, mempunyai sorotan mata yang menggetarkan lawan, aura yang besar, dan jika kita bisa menguasai ilmu tersebut sampai 100% atau mendarah daging, kita bisa berubah wujud menjadi harimau. Namun sayangnya ilmu tersebut masuk kedalam kategori ilmu hitam (katanya) dan pada saat kita meninggal arwahnya akan menjadi penghuni Hutan Sancang berwujud Harimau.

Pengalaman penulis yang paling sering mendengar kabar tersebut salah satunya dari kenalan orang Tasik bahwa kakeknya muncul pada saat kelahiran cucunya yang saat itu berwujud manusia lalu pada saat mau pergi beliau berkata "kula balik heula ka Sancang"  yang berarti "saya akan pulang dulu ke Sancang" lalu berubah menjadi Harimau, dan itu bukan dari satu atau dua orang yang pernah penulis dengar, Wallahualam...

Pengalaman penulis sendiri pernah melihat ada sesuatu dibalik rerumputan yang terlihat seperti kucing besar, suara cakaran, suara orang yang berjalan dengan keras (seperti raksasa), suara benturan batu besar beberapa kali pada atap petilasan, dan suara suara aneh lainnya.

Selain legenda Prabu Siliwangi dan Prabu Kiansantang, Leuweung Sancang juga menyimpan rahasia lain seperti Rakeyan Sancang putra Prabu Kertawarman. Rakeyan Sancang ini dapat dikatakan leluhur dari Prabu Siliwangi itu sendiri, dam arti Rakeyan Sancang itu sendiri berarti "Putra Raja Dari Hutan Sancang", dan Prabu Kertawarman itu sendiri merupakan raja dari kerajaan Tarumanagara (salah satu kerajaan tertua di Indonesia/sebelum adanya kerajaan Pajajaran).
Koleksi Penulis

Namun keangkeran Hutan Sancang itu sendiri sudah mulai memudar, itu bisa dilihat dari sampah sampah yang berserakan dikawasan hutan, hewan hewan langka seperti kancil diburu, pohon pohon mulai ditebang, dan pohon kaboa yang merupakan ciri khas hutan sancang sudah mulai diburu oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Catatan: Mungkin orang - orang saat ini berpikir bahwa mempercayai mitos adalah bodoh, tidak maju dll. Tapi disisi lain mereka yang berkata demikian malah merusak mahkota bangsa, lalu siapa disini yang lebih bodoh dan bajingan?
Mempercayai mitos atau hal hal ghaib bukan berarti dibenarkan oleh saya, tapi setidaknya kita harus menghargai dan menjaga ciptaan Allah, jika kita mengekang terus tempat tempat yang dianggap angker dengan dalil agama maupun ekonomi sehingga terjadilah kerusakan, apakah itu itu tidak melanggar peraturan agama juga? Bahwa Allah sangat membenci umatnya yang membuat kerusakan dimuka bumi!.
Ingat bung berbudaya itu penting, maka kita sebagai orang Indonesia patut menjaga warisan warisan kita, jika tidak kita siapa lagi?

Untuk saat ini hanya itu informasi yang dapat penulis sampaikan, terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb.
Sampurasun dulur sadayana...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SEJARAH NAMA PAMEUNGPEUK

Sektor Pariwisata Dapat Menjadi PAD (Pendapatan Asli Daerah) Yang Menjanjikan Bagi Kabupaten Garut Selatan